Backup merupakan standar layanan sysadmin. Semua orang di sebuah organisasi pasti bergantung pada kita dalam hal menyediakan backup. Semua orang pasti berbuat salah, maka itu kita harus punya backup user, data perusahaan, hingga log. Pada sistem Linux tidak selalu jelas mana yang harus diback-up. Disini kita akan membahas direktori mana yang perlu kamu back-up.
Backup adalah hal yang sangat penting. Untuk benar-benar paham pentingnya backup tentu kamu umumnya sudah mengalami kegagalan hardware, hingga kesalahan besar tanpa backup yang baik. Recovery merupakan hal yang penting ketika hal seperti itu terjadi. Tanpa ada backup yang baik, tidak ada recovery. Banyak orang baru mengingat backup ketika kejadian buruk sudah terjadi.
- Backup – kumpulan direktori/folder dan file disimpan ke sebuah penyimpanan
- Back up – proses membuat backup
Setiap sysadmin pasti bertanya-tanya Apa yang harus saya back up? Berikut daftar direktori Linux yang perlu di back up
/etc
/etc merupakan direktori yang menyimpan file-file konfigurasi sistem. Direktori ini menyimpan file user, file group, file password, konfigurasi jaringan, file startup, mount point, dan konfigurasi system-wide lainnya. Tanpa backup direktori ini akan sulit untuk mengembalikan pengaturan sistem seperti sediakala. Kemungkinan kamu perlu install ulang sistem, aplikasi, dll.
/home
Semua data user seperti dokumen, gambar, download, dan file-file lainnya disimpan di direktori /home dengan nama user. Contoh home untuk user ubuntu maka /home/ubuntu. User umumnya berasumsi bahwa kita melakukan backup data mereka juga. Oleh karena itu penting untuk memback-up data user.
/root
/root merupakan direktori home untuk root user. Direktori ini penting untuk diback-up. Direktori ini merupakan tempat kamu para sysadmin menyimpan script, download, catatan, dan informasi penting yang unik dan tak tergantikan.
/var
/var atau variable merupakan direktori yang menyimpan database, halaman web, crontab, log, hingga file DNS zone. File dan folder di /var tentu bertumbuh makin besar tiap harinya. /var seharusnya memiliki mountpoint yang terpisah seperti partisi atau disk yang berbeda dari direktori lainnya.
/usr/local/bin
Direktori /usr/local/bin bisa saja kosong, atau mencakup script milik root, atau binary yang bukan bawaan dari standar sistem seperti di /usr/bin atau /usr/sbin (Untuk lebih jelas mengenai perbedaannya bisa dilihat disini). Kalau direktori ini kosong, pastikan kamu punya cara untuk mengetahui bahwa direktori ini kosong ketika menyimpan backup.
/usr/local/sbin
Direktori ini juga sama penting sama seperti /usr/local/bin. Umumnya direktori ini kosong juga, maka pastikan kamu tahu cara membedakannya.
/srv
Direktori /srv biasa digunakan secara opsional untuk layanan yang berkaitan dengan Internet seperti upload WWW, file FTP, CVS, dll. Lakukan backup juga. Namun direktori ini juga bisa kosong.
/opt
Biasa digunakan untuk software third-party yang ingin dipisah dari direktori standard. Direktori ini terissi jika digunakan untuk pemisah. Jika tidak maka kosong.
Shared directory
Shared directory biasanya digunakan untuk tiap kelompok/divisi, seperti divis finance atau HR. Karena umumnya merupakan data perusahaan, maka perlu juga untuk diback-up.
NFS-mounted directory
Jangan back-up direktori ini. Karena direktori ini berasal dari sistem lain. NFS biasanya membuat mounting point dari sistem lain melalui jaringan, sehingga bisa akses data komputer lain dari jarak jauh. Lakukan back-up secara local.
Berikut tadi daftar direktori Linux yang harus di back up.
Baca juga: Masa Depan centOS Linux